Thursday, June 4, 2015

Random : Motivating Others (Character Building Intrapersonal) - Japanese Culture (Session 4)






Rabu, 13 Mei 2015

Lokasi : TK Al-Hidayah, Batu Sari, Jakarta Barat, Indonesia

Hari terakhir mengajar kami adalah pada hari Rabu, 13 Mei 2015. Tapi hari ini saya baru ada kesempatan untuk menulis cerita di blog ini. Hari ini kesempatan mengajar diambil oleh Hilda. Hilda mengajarkan pelajaran kebudayaan Jepang.

Hilda mengajarkan :
- Kata dasar untuk menyapa
- Hal tradisional mengenai Jepang
- Hal khas Jepang layaknya makanan
- Lagu anak dari Jepang
- Games dan Review

Ya kegiatan belajar mengajar tetap sama berjalan seperti pertemuan sebelumnya. Anak-anak tidak merasa bosan karena kami mengajarkan pengalaman perbedaan budaya yang berbeda di setiap pertemuan.

Oh iya,... Rasanya agak sedih juga karena hari tersebut merupakan hari terakhir kami untuk mengajar dan bercanda dengan anak-anak ini.

Walaupun terkadang perilaku mereka yang terkadang mengesalkan karena suka bertengkar karena masalah makanan A lebih enak dari pada makanan B. Tapi disitulah letak kelucuan mereka. Keanehan juga terjadi waktu saya bertanya pada salah satu anak mengenai "Siapa artis atau idola kalian?" anak tersebut lalu menyebutkan nama "Aliando" dan "Prilly". Lalu kita kaget dan bertanya kembali "kenapa menyukai mereka? Dari film apa?". Mereka dengan percaya diri menyebutkan nama sinetron "GGS". Memang tidak salah suka dengan artis tersebut, tetapi esensi mengidolakan mereka belum paham. Diumur mereka yang masih muda sinetron bukan makanan otak yang cocok.

Di umur muda seperti itu jamannya kami dulu pulang sekolah, melanjutkan aktivitas main sepeda, main gundu, main bola bareng tetangga, menunggu kartun di RCTI, dan sejenisnya. Mungkin waktu sudah berbeda, perkembangan juga berbeda. Tapi akankah lebih baik generasi yang di atas mengarahkan yang masih muda untuk tetap belajar sesuai kapasitas dirinya. Bukan berarti tidak boleh untuk mengetahui hal yang lebih,... tapi akankah lebih baik bila sesuatu hal diketahui nanti sesuai dengan waktu yang pas.

...

Sampai jumpa di kesempatan lainnya, semoga kami dapat memotivasi adik-adik untuk menjadi anak-anak yang baik di masa depan. Semoga bisa selalu hidup rukun dan saling menyemangati satu sama lain. Perbedaan bukanlah masalah, yang membuat hal itu jadi masalah adalah rasa keegoisan diri dan bertindak seolah perbedaan itu adalah suatu penghalang. Nyatanya tanpa perbedaan hidup juga tidak bermakna.

Baca juga :

Best regards,
Margareta Vania
LA66
Group 6
1701294726

2 comments: