Monday, October 31, 2016

Random : Benarkah Beberapa Blogger di Indonesia Kehilangan Ciri Khas dan Haus akan Materi?


(photo taken at Harrod's Tea Room, Bangkok)

Halo semuanya, kembali lagi di postingan random di blog aku ini. Hari ini aku membuat tulisan dalam Bahasa Indonesia karena memang ditujukan kepada kondisi yang sedang terjadi di Indonesia. Terutama dalam era digital, pastinya banyak orang yang sudah tahu mengenai "blogger". Seperti aku ini, aku menggunakan waktu kosong aku untuk menulis artikel pada paltform yang disebut blog. Blog aku ini milik pribadi dan aku tidak tergabung dalam agency apa pun dalam proses pengembangan blog aku ini. Sebenarnya aku suka sekali ide bergabung ke dalam agency digital publication terutama untuk para blogger, hal itu sangat membantu sekali menghubungkan koneksi si blogger dan clientnya. Tetapi karena aku masih fokus ke pendidikan dan aku sudah ada di tahun akhir (mempersiapkan skripsi), jadi aku belum bisa memutuskan terikat kontrak.

***

Oke, sekarang waktunya membahas hal yang berhubungan dengan judul artikel ini.

Jawabannya, iya. Fenomena ini betul terjadi karena maraknya media influencers jadi banyak yang hanya saling mengikuti. Belakangan, aku juga melihat beberapa orang hanya ingin menjadi blogger atau media influencer lainnya karena mengejar uang, publikasi, dan ketenaran.

Hal yang aku pertama ingin aku singgung adalah INVITATION. Banyak (tidak semuanya) dari mereka yang haus akan invitation demi mendapatkan publikasi dan ketenaran tersebut. Well, tidak salah kok dengan publikasi. Karena bila kita semakin well known, client juga akan semakin sering mendekat. Tetapi yang salah adalah bila seorang blogger mengejar invitation suatu event, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hal yang Ia tulis di blognya. Lalu menghalalkan segala cara untuk dapat invitation tersebut.

Aku tipe orang yang kalau mendapat invitation banyak, akan aku bagikan ke teman-teman blogger lainnya. Aku sendiri orangnya lebih bersikap supportive kepada rekan sesama blogger. Tapi ada beberapa blogger yang mau menyimpan semuanya bagi dirinya sendiri. Istilahnya, tidak mau memberikan kursi ke sesama rekannya blogger. Padahal, kita semua berada di dalam satu komunitas.

Jangan takut menolak invitation yang tidak sesuai dengan diri kamu sendiri atau konsep dari blog kamu. Personally, aku pernah mendapatkan invitation untuk pergi mendapatkan plastic surgery service gratis. Tetapi karena aku rasa itu tidak perlu, ya akan aku tolak berapa pun bayarannya. 

Lalu, itu sudah menjadi adat sepertinya kalau blogger punya gengnya sendiri. Group of friends itu normal karena pasti kita ada rasa nyaman sama beberapa orang. Akan tetapi, berkumpul dan membicarakan blogger lain... well, is that too mean?

***

Hal yang kedua adalah drama mengenai MATERI dan KEHILANGAN CIRI KHAS.

Jujur saja, di awal aku buat blog ini karena pure karena aku suka menulis. Melalui blog aku bisa menulis sebagai bentuk ekspresi aku disini. Aku bisa istirahat sejenak dari kesibukan sehari-hari dan menghabiskan waktu menulis apa yang ada di pikiran aku disini. Aku bisa sharing informasi dan inspirasi ke banyak pembaca blog. Mungkin memang aku dan beberapa blogger yang masih mempunya visi dan misi yang sama tidak akan terlalu berbau komersil, akan tetapi menurut aku itu justru yang baik. Kita menulis benar-benar sesuai dengan kejadian yang terjadi dan sesuai pengalaman pribadi. (Aku sangat berterima kasih untuk semua clients yang pernah bekerjasama dengan aku, karena mereka mendukung hal yang aku yakini.)

Menurut aku sendiri, uang, publikasi, dan ketenaran adalah bonus yang didapatkan. Aku tidak perlu menjilat orang lain agar followers aku banyak atau membuat aku bisa disorot oleh media. Aku mau bisa berkarya karena aku serius ingin berkarya. Walaupun itu membutuhkan proses bertahun-tahun, setidaknya itu karena jerih payah diri sendiri. Bukan hasil menjelekan orang lain, mengemis undangan event, atau itu tadi... menjilat / menjadi social climber agar meraih keuntungan bagi diri sendiri.

Sedikit miris rasanya melihat beberapa teman-teman aku sendiri berubah karena uang, publikasi, dan ketenaran. Isi blog postnya semua adalah postingan sponsor dan komersial. Ciri khas blogger itu sendiri jadi hilang dan apa yang ditulis semuanya hanya berdasarkan kontrak yang sudah diarahkan. Bahkan client pun harus dipilih. Personally, aku sangat pemilih dalam hal client. Aku paling tidak suka bekerjasama dengan client yang menyuruh aku mengubah gaya penulisan aku dan memaksa aku untuk menulis pendapat yang bukan dari pikiran aku sendiri. Contoh : aku tidak cocok dengan produk A, tetapi client tetap memaksa agar aku mengetik semua hal bagus mengenai produk A.

Postingan instagram semua berbau komersil, sponsor, dan endorsement. Aku tekankan disini bahwa MENERIMA JOB, BARANG DARI SPONSOR / ENDORSEMENT ITU TIDAK SALAH. Tetapi kalau semua isi postingan itu adalah apa yang orang dari company mau lihat, lalu apa ciri khas kamu? Apa yang membedakan kamu dengan orang yang lainnya?

Justru banyak blogger besar yang awalnya memulai karir blogging tanpa mengejar uang, ketenaran, dan publikasi. Contohlah mereka, karena mereka bisa well known seperti sekarang karena tujuang awal mereka suka menulis dan berbagi informasi. Bukan karena "ah mau terkenal biar kaya,.." dan alasan busuk lainnya.

I know it sounds bullshit, tetapi pernah kah aku menyebarkan hal negative di segala postingan aku di blog ini atau social media? Karena aku begitu pemilih agar yang aku karyakan bisa dinikmati semurni mungkin. Beberapa endorsement atau sponsor tentu aku terima, kerjasama juga. Tetapi tidak 90% isi blog atau postingan aku di social media berbau iklan / endorse / sponsor kan? BUKAN BANGGA akan diri sendiri, akan tetapi kenyataannya memang yang seperti aku ini mungkin meteran ketenaran akan jauh dibandingkan mereka yang menjilat sana sini. Tidak apa-apa, my life is still fine. Aku masih happy tanpa harus melakukan hal-hal yang terkesan memaksa atau orang jawa bilang "ngoyo".

Maka dari itu, aku mau mengajak para teman-teman blogger dan kalian yang ingin menjadi blogger (atau media influencer lainnya) agar bisa cerdas dan be classy! Classy bukan berarti jual mahal, akan tetapi JANGAN SAMPAI MENJUAL CIRI KHAS kalian cuma karena kalian haus akan uang, ketenaran, dan publikasi. Kita ini merupakan bagian dari media di era modern, jangan ikut bergabung dengan mereka yang hanya dikontrol oleh pihak tertentu.

Be a smart blogger and give your true self in front of your blog readers! 

Jangan hidup cuma mengikuti orang lain.

***

Aku juga sangat kecewa dengan beberapa clients. Bukan aku saja yang mengalami, tetapi beberapa blogger juga ada yang kecewa atas respon dari beberapa pihak clients. Bila seorang blogger menolak untuk bekerjasama, jangan sampai langsung diberi cap C-Line Blogger atau B-Line Blogger. Untuk apa? Ga semua blogger punya followers banyak di instagram loh... tetapi unggul di platform social media yang lain. Contohnya, aku sendiri tidak terlalu mengejar followers di Instagram, akan tetapi akun aku sudah terverifikasi / menjadi verified account di platform ask.fm. Do I deserve to recieve certain labels? Nope at all.

Untuk para clients di luar sana, tenaga blogger memang sangat penting untuk mempromosikan produk atau program kalian. Karena era digital, cara mempromosikan sesuatu juga harus diperbaharui. Jujur Blogger itu mempunyai massa yang banyak di dunia maya. Terlebih setiap hari setiap orang akan banyak menghabiskan waktu di gadget mereka dari mulai bekerja - mencari hiburan. Akan tetapi, mempromosikan produk atau program bukan berarti harus menghilangkan suatu ciri khas dari blogger yang kalian ajak kerjasama. Sehingga buatlah kontrak kerjasama sebijaksana mungkin dan bisa menguntungkan bukan hanya client dan blogger, melainkan tidak menipu para pembaca / orang yang mengakses artikel tersebut.

Tuesday, October 18, 2016

Beauty Review : My Copper Brown and Red Magenta Ombre Hair Color



(this photo above was taken after one week of hair coloring procedure)




Hello everyone! 

I am here to share about my new hair color. I did mention before in my other previous post that I really wanted to change my hair color. This is my first time to give my crown to a professional hair stylist. I never want to try it before because I feel afraid if my hair will get damage. But finally I did it! Many of you also ask about where I get it done, how much was the price, etc. So, in this post I will explain one by one. 

***

By the way, just a simple disclaimer : this blog post is not getting sponsored by anyone. This is my personal experience. I only share my personal thoughts.

***

First question, Where was the place?
I was getting it done at Cyberhair Youth Salon at South Jakarta area. I got a recommendation from one of my bestfriend, Dara. She usually got her a hair trim and ever did hair coloring there too. It ended up so nice on her. Also, I just recognized that several of my friends also ever tried some procedures in that Salon.

You can google map it from your GPS to get there!

Second question. How much it will cost me if I want to get my hair done same as you?
For me, I was using 2 different hair coloring products from L'OREAL. I got a single bleach for my inner part and bottom part of my hair. My hair is considered to be a long hair, it will cost you differently too. In total, I spent Rp 1,200,000,- for the entire procedures and treatments.

NEED TO BE AWARE : The price might change for each person. But it's the nicest deal and the result is amazing. If you only use one hair coloring product without bleach, it will cost different as well. But for 2 different hair coloring + single bleach + wash +  blow + nice result + long hair = it's a freaking nice deal.

Third question, How long it will last?
The red magenta color will fade after one month, at least for me. Because I don't wash my hair too often. Remember, do not wash your hair too often! Why? It will fade the hair color and take the natural oil from your scalp.Then how I manage my hair color? I only washed my hair once every 3 days and I always use hair perfume or hair shampoo to make my hair look fresh. The salon suggested me to retouch after one week, but it was still looking fine for me. I also went to Seoul, South Korea after that. Basically, I still don't have time to get my hair retouch.

These are pictures from several views and lighting :


Fourth question, Should I make an appointment first?
For hair coloring and any other extra procedures (that basically need extra preparations), you should.

Fifth question, Do you have their contact person and address?

They have several branches :
Jakarta Selatan
Address: Jl. Bumi No.26, RT.2/RW.3, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
CP : 021-7279-2750

Kemayoran
Address : Food Centrum GF-12
CP : 021-2265-1543 

Alam Sutera
Address :  Ruko Palmyra Square kav.25A no.18 Alam Sutera - Serpong
CP : 021-2931-4877

Sixth question, Is your hair getting damage?
Not really. It's still smooth and fine. They are not coming off suddenly or anything weird. Just make sure you ask an advice to your hairstylist about the treatment. The hairstylist will honestly give you hair products recommendation. Natural / less chemical hair products are highly recommended from me. I use Herbal Essences shampoo and conditioner. But if you want to use another shampoo / conditioner for coloring hair, then it's okay as well.

***

I hope this information can help you. I really do admit that this salon has the nicest deal. All people who work in that salon are so nice and friendly. They will suggest you something good for your hair. I actually wanted to do Pink ombre hair, but the hair stylist suggested me to do red magenta ombre instead. I didn't regret it at all. My hair stylist at that time knew that I was afraid. It was my first time bleach my hair. 

I am not promoting or something. I don't get paid by doing this. I just think this salon is a good salon for students who want to get a nice hair. In another salon, they promoted their hair stylists for being Japanese or Korean and they will charge you insanely. Well, on of my friend ever got disappointed by the result. She got a fail ombre purple hair but she already paid Rp 2,000,000,- ++ to a Japanese Salon here in Jakarta.

Make sure you do your research before you do it. Because you might get a new amazing crown or maybe you ruin / sacrifice your own crown! Good luck!


xoxo,
Margaret

comment, share, find, follow, add my accounts